Saat ini kita lihat fenomena banyaknya kaum perempuan bahkan ibu-ibu di pedesaan yang menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita)
Ke luar seperti Arab Saudi, Hongkong, Malaysia dan negara lainnya.
Padahal sudah banyak kasus buruk yang menimpa TKW kita terjadi di luar
negri dan sangat memperhatikan seperti penganiayaan oleh majikan,
pemotongan gaji yang terlampau besar dari agen, perlindungan hukum yang
terlalu lemah dan lainnya.Selain itu, ada permasalahan yang lebih
prinsip lagi yaitu mereka terpaksa meninggalkan suami dan anak-anaknya.
Tetapi
kelihatannya hal ini tidak menyurutkan langkah kaum wanita di pedesaan
untuk pergi menjadi TKW. Tawaran penghasilan yang besar, iming-iming
dari mereka yang sukses membawa uang banyak kembali ke kampung dan
terutama yaitu sulitnya mencari pekerjaan di kampung menjadi alasan para
kaum wanita di pedesaan menjadi TKW. Apakah benar kalau peluang di
kampung lebih sempit di bandingkan perkotaan, sehingga harus
berbondong-bondong ke kota bahkan ke luar negeri?
Tanah air kita kaya lho..bahkan ada pepatah tongkat kayu dan batu pun
bisa jadi tanaman. Penduduknya juga padat sehingga potensi pasar di
depan kita sangat besar. Mereka itu perlu banyak hal untuk kebutuhan
hidupnya dari makanan, sandang, pangan, pendidikan dan lain-lain. Semua
kebutuhan hidup manusia itu berpotensi menjadi peluang usaha.
Jadi peluang dan ide usaha itu bisa muncul dimana-mana dan tidak
hanya menjadi monopoli warga perkotaan saja, tetapi bisa saja muncul di
daerah terpencil sekalipun. Tinggal kita mengamati, apa saja kebutuhan
warga setempat yang bisa dipenuhi oleh kita. Atau potensi apa yang bisa
digali dari alam setempat untuk dijadikan ide usaha.Kalau perlu jajaki
juga kemungkinan eskpor produk ke perkotaan atau tempat lain yang
membutuhkan. Misalnya buat aneka snack yang dijual ke toko kue atau
supermarket di kota,bahkan diekspor ke luar negeri. Kendala yang paling
banyak dihadapi oleh kaum ibu untuk berwirausaha adalah bagaimana
menemukan ide usaha yang cocok bagi dirinya. Padahal tidak usah
jauh-jauh mencari ide usaha, karena kita bisa mengembangkan hobi yang
kita minati menjadi ide usaha. Benar nggak sih?
Setiap orang entah di perkotaan atau pedesaan pasti mempunyai hobi
dan kegemaran. Ada yang hobinya memasak, membaca, menulis, merawat
tanaman dan lain-lain. Biasanya hobi memberikan manfaat yang
menyenangkan bagi kita yaitu menghibur dan menghindari diri dari stress.
Maka bila kita sudah menekuni hobi maka bisa lupa waktu bahkan ada pula
yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar asalkan hobinya
tersalurkan. Wah barabe juga bila hobi yang ditekuni malah menghabiskan
uang. Bukankah akan lebih enak kalau kita bisa ubah hobi ini dari menghabiskan uang menjadi mendatangkan uang !!!!! Hobi tersalurkan, uangpun didapat.
Lalu apakah memang mungkin hobi yang kita jalani bisa mendatangkan
uang? jelas bisa dong. Coba kita lihat, bila hobi bercocok tanam yang
bisa dikembangkan di kampung kan mendatangkan penghasilan kalau hasil
tanaman dijual di kota. Atau hobi memelihara ikan, burung dan ternak
sangat berpotensi bila hasilnya di pasarkan. Katanya sih usaha yang
dimulai dari hobi akan bisa berkembang dengan baik. Ini bukan pendapat
semata-mata lho, tetapi didukung juga dengan riset dari pengamat
wirausaha dari Amerika Serikat yaitu Thomas Stanley. “Dia menyatakan
dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa 86% orang yang sukses dalam
usaha dan karir karena mencintai dan meminati bidang usaha yang
digelutinya.”
Faktor lain yang mendukung kenapa usaha dari hobi bisa berkembang
dengan baik juga karena kita paham dan tahu seluk-beluknya. Keahlian
tentunya tidak datang begitu saja tetapi karena kita rajin memupuk hobi
dan akhirnya tahu seluk beluknya secara detail dan otomatis kita
berpotensi menjadi yang terbaik di bidang itu.
Hobi tidak sekedar kenangan semata tetapi bisa dikembangkan menjadi
bisnis. Lalu bagaimana caranya? Ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan, yaitu :
Pertama
Tekuni hobi sehingga kita bisa menjadi ahli
yang terbaik di bidang itu. Misalnya, bila mempunyai hobi memasak maka
bercita-citalah menjadi juru masak yang handal. Caranya? Tentunya
luangkan waktu yang lebih banyak untuk mengasah ketrampilan bidang
memasak atau menambah pengetahuan dengan mengikuti kursus memasak.
Banyaklah membaca buku seputar memasak dan lakukan praktek terus-menerus
agar masakan yang kita hasilkan bisa layak jual dan disukai orang.
Kedua
Carilah peluang dari hobi yang kita tekuni
apakah bisa berpotensi bisnis atau tidak. Percuma juga kan bila hobi
yang kita tekuni tetapi ternyata tidak mempunyai prospek bisnis. Jadi
lakukan survey pasar kecil-kecilan apakah produk yang kita hasilkan
cukup diminati pasar. Pada dasarnya semua hobi bisa dikomersialisasi,
asalkan kita tahu dimana celahnya untuk menjaring peluang dari hobi
tersebut. Bahkan hobi belanja pun bisa jadi peluang usaha. Di luar
negri, ada pusat pembelanjaan, terutama bagian fashion, yang menyediakan
“pembelanja pribadi”, yaitu konsultan yang mendampingi konsumen ketika
belanja. Mereka yang memberi pertimbangan baik-buruk, pantas tidak
pantas untuk konsumennya yang ragu dengan model baju yang dipilihnya.
Ketiga
Belajar dari mentor-mentor yang sudah sukses
di bidangnya. Di manapun tempatnya pasti ada orang yan sudah sukses
menjalankan usaha yang kita tekuni, maka tidak ada salahnya untuk
menghubungi orang tersebut untuk belajar bagaimana menghasilkan karya
yang baik. Selain itu bila kita bisa menjalin hubungan dengan mentor
yang terbukti sukses, kita tentu lebih termotivasi untuk mengikuti
jejaknya. Dan yang lebih penting lagi, produk yang kita hasilkan akan
dinilai oleh orang yang cukup berkompeten sehingga kita bisa mengadakan
evaluasi terus menerus.
Keempat
Bergabunglah dalam komunitas atau asosiasi
bisnis yang mewadahi hobi yang ditekuni. Misalnya hobi memasak bisa
bergabung pada club memasak yang biasanya diadakan oleh majalah
tertentu. Saat ini klub-klub seperti itu juga berkembang sampai ke
daerah lho. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan bila aktif dikomunitas
bisnis, diantaranya bisa dapat info terbaru untuk meningkatkan kualitas
produk kita, bisa juga dari info pelanggan baru, rekanan baru atau
permodal.
Kelima
Rajinlah melakukan promosi dan penawaran
produk atau jasa yang kita miliki. Caranya, dengan melakukan penawaran
yang intensif hasil karya kita ke lingkungan terdekat kita. Bisa teman,
tetangga, anggota klub bisnis atau bisa juga melakukan penawaran ke
toko-toko terdekat.
Ide usaha bertebaran di mana-mana baik di kota maupun di desa. Bila
kita memulai hobi dengan didasari kecintaan kita, serta motivasi yang
tinggi untuk memberi manfaat sebesar-besarnya, maka insya Allah bisa
berhasil.
Salam sukses.
"Om Mayat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar